Kamis, 09 Oktober 2008

Makanan Selama Hamil

Setiap orang tua, terutama calon ibu tentu sangat menginginkan kehamilan yang normal dan sehat. Begitu pula harapan terhadap janin yang sedang dikandungnya. Maka kehamilan itu harus dijaga sebaik mungkin. Salah satu cara menjaga kehamilan dan janin adalah dengan memilah makanan yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil dan makanan yang tidak baik dikonsumsi oleh ibu hamil.

Sebelum membahas makanan yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil, kita bahas dulu makanan yang dilarang ketika hamil.

Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari selama kehamilan karena dapat menyebabkan infeksi-infeksi seperti : salmonella, toksoplasmosis, listeria, E. Coli, yang dapat membahayakan bayi dalam kandungan.

Jangan makan daging mentah (sushi) atau yang dimasak kurang matang, karena mengandung Toksoplasmosis, sebuah parasit yang dapat menyebabkan infeksi serius pada janin dan juga E. coli, yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin.

Toksoplasmosis terdapat pada sayuran yang tidak dicuci dengan baik, oleh karena itu bersihkan sayuran dengan baik, apalagi untuk salad yang dimakan mentah. Hindari juga kotoran kucing atau bermain-main dengan kucing selama kehamilan kerana mengandung toksoplasmosis.

Jangan makan daging ayam dan telur yang dimasak kurang matang atau mentah, hindari makan hati ayam/daging yang mungkin menjadi sumber dari salmonella, yang dapat menyebabkan diare berat pada ibu hamil. Juga perhatikan piring, alat-alat masak yang terkena daging ayam mentah ini untuk dicuci.

Ikan tuna steak, ikan sea bass, shark, atau ikan-ikan berukuran besar yang diketahui mengandung tingkat mercuri yang tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan saraf jika dimakan dalam jumlah besar.

Keju lunak seperti brie dan camembert, blueveined cheese juga keju dari susu kambing dan domba, serta jangan minum susu yang tidak di pasteurisasi. Semua produk ini mempunyai resiko membawa listeria. Listeria tipe bakteri yang mampu menembus plasenta dan menyebabkan infeksi janin, pada dewasa tidak ada gejala atau seperti flu. Listeria dapat menyebabkan keguguran, kelahiran premature, dan keracunan dalam darah. Sebaiknya hindari makanan jenis ini sampai melahirkan bayi.

Makanan yang sebaiknya tidak dimakan juga selama masa kehamilan adalah paria (dalam bahasa sunda) atau pare. Karena kandungan didalamnya dapat menyebabkan keguguran.

Jangan minum minuman yang mengandung alcohol karena dapat menyebabkan kelainan perkembangan pada janin dan juga problem emosional pada bayi.

Minuman yang mengandung cafein seperti kopi dan teh sebaiknya dihindari atau dibatasi karena kopi dapat mempengaruhi berat badan rendah pada bayi, keguguran dan juga cafein mengurangi penyerapan zat besi.

Perkembangan bayi dalam kandungan tergantung dari apa yang kita makan selama hamil. Perlu diketahui juga bahwa kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak dari kebutuhan untuk wanita tidak hamil. Kegunaan makanan tersebut adalah untuk pertumbuhan janin dalam kandungan, untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu, agar luka-luka persalinan lekas sembuh dan sebagai cadangan untuk masa laktasi (menyusui). Caranya ibu hamil harus makan tiga kali sehari. Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri dari : makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan dan usahakan minum susu satu gelas setiap hari. Pergunakan aneka ragam makanan yang ada. Pilihlah, belilah berbagai macam bahan makanan yang segar. Berapa banyak makanan yang dibutuhkan dapat dibaca lebih lanjut di sini.

Berikut ini adalah makanan yang baik dimakan selama kehamilan. Sebaiknya dimakan dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya, diantaranya apel, sayuran berdaun hijau, hasil laut, Vitamin C, kalsium, kacang-kacangan, roti dan sereal, beras merah, pasta dan susu. Dan jangan lupa, harus banyak minum air putih/air mineral. Penjelasan mengenai khasiat dari makanan ini dapat dibaca di sini.

Asam Folic merupakan vitamin yang sangat penting sebelum dan ketika masa kehamilan. Ibu hamil dapat menambah kebutuhan asam folik dari makanan seperti sereal sarapan pagi, roti gandum dan roti tepung atau roti giling, sayur-sayuran hijau (kol, brokoli, bayam, taoge, kacang segar), dapat juga kacang-kacangan. Yang harus diperhatikan, asam folic mudah rusak saat dimasak, maka pastikan anda memasak sayuran dengan jumlah air dan waktu sebentar.

Jika ditemukan ibu hamil dengan kadar zat besi rendah maka dia dikatakan menderita anemia. Sumber zat besi yang berasal darim produk nabati diantaranya kacang bakar dan jenis kacang polongan, sayuran hijau (bayam, brokoli, aprikot kering) dan semua roti gandum. Sedangkan yang berasal dari produk hewani diantaranya telur, irisan daging sapi dan kambing. Vitamin C yang ditemukan pada buah jeruk, kismis kering, sayuran hijau) menambah penyerapan zat besi. Sebaliknya, tanin yang ditemukan di teh dapat mengurangi penyerapan zat besi. Jadi, mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi dan mengandung vitamin C (misalnya segelas jus jeruk dan semangkuk sereal) lebih baik daripada secangkir teh. Sumber-sumber vitamin C yang baik adalah buah jeruk, lemon, kismis, strawberry, buah kiwi, lada, tomat dan sayuran hijau. Sedikitnya ibu hamil harus makan lima porsi buah atau sayuran dalam sehari.

Vitamin D yang kadang-kadang dinyatakan sebagai “vitamin sinar matahari” karena vitamin ini terbentuk pada saat tubuh terkena sinar matahari juga diperlukan untuk pembuatan kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan dalam masa pertumbuhan terutama dalam pembentukan tulang dan gigi. Vitamin ini hanya ditemukan pada beberapa makanan seperti mentega yang diperkaya dan keju tabur rendah lemak, sereal, minyak ikan daging dan sedikit dari susu dan telur. Hal lain yang juga harus diperhatikan para ibu hamil adalah memastikan jumlah asupan kalsium yang cukup. Bahan pangan yang merupakan sumber utama kalsium diantaranya produk susu, seperti keju dan yoghurt, roti, sayuran hijau, ikan dengan tulang yang lembut seperti salmon dan sarden, aprikot kering, biji-bijian, tahu, jus jeruk dan susu kedelai.
Lengkapnya di sini.

Semoga bermanfaat..

Tidak ada komentar: