Selasa, 24 Februari 2009

Q.S. Al 'Ankabuut, 29 : 21

Artinya :

"Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya, dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan"



Senin, 23 Februari 2009 lalu.. setelah shalat shubuh, aku membaca kitab suci Al-Qur'an.. Saat itu aku mulai dengan membaca Q.S. Al 'Ankabuut. Semula tidak ada yang luar biasa.. Niatnya sih, hanya membaca Arabnya saja.. Entah mengapa ketika sampai pada ayat ke-21.. Lidah ini rasanya beraaat sekali.. Meski tidak ada bacaan yang salah, aku merasa harus mengulangi bacaan pada ayat tersebut.. Kuulangi sekali.. tidak puas rasanya.. Kemudian, aku baca lagi.. Kali ini, aku merasa sudah cukup.. Lalu kulanjutkan tadarusku ke ayat-ayat selanjutnya..

Setelah melewati ayat itu, fikiranku teruuus saja penasaran, mengapa ayat itu harus terbaca sampai 3 kali, padahal tidak ada yang salah.. Rasanya ingin sekali segera selesai membaca Surat Al-'Ankabuut ini sampai akhir.. untuk mengetahui apa sebenarnya terjemah dari ayat itu. Begitu selesai, aku langsung mencari Al-Qur'an yang ada terjemahnya.. Dengan penuh rasa penasaran dan berdebar-debar, sambil bertanya-tanya "Apa maksud 4WI menyampaikan ini padaku" aku mulai membaca..

Apa maksudnya? Kubaca sekali lagi, aku masih tidak mengerti.. Ayat ini ada kaitan apa denganku? Rasanya akhir-akhir ini tidak ada kejadian yang se-tema dengan ini.. "Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya.." Perasaanku bilang tidak ada yang terasa begitu berat, sampai aku merasa Allah sedang mengazabku.. "dan Allah memberi Rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya.." Aku sangat berharap Allah senantiasa merahmatiku.. "dan hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.." Tapi hati ini menangkapnya "dan hanya kepada Allah-lah tempatmu kembali..".. Kalimat terakhir ini sangat membuat aku bertanya-tanya.. apakah gerangan maksudnya..??

Sepanjang hari, ngobrol dengan teman, bekerja, dan apapun aktivitas yang aku lakukan, rasanya tidak bisa konsentrasi. Ngobrol ga nyambung, rapat ga ngerti, hari itu kulalui dengan ketidakjelasan. Lalu ada yang berkata di dadaku, "Siapa yang bisa aku ajak diskusi? Siapa kira-kira yang bisa menjelaskan padaku? Ustad yang mana?"

Sampai Selasa pagi, aku masih merasa galau.. Menjelang siang, seorang sahabat memberi kabar gembira
melalui pisan singkat,
"Gem, Alhamdulillaah, saya positif hamil. Makasih doanya ya."
Apa yang kubaca melalui mata disambut dengan bisikan hati "Alhamdulillaah.." Kemudian, tidak ada yang spesial.. semuanya biasa saja.. Sampai suatu ketika, entah tepatnya kapan.. Aku merasa kabar itu berkaitan dengan ayat yang kubaca tempo hari.. Ya, Allah memberi azab kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberi rahmat kepada siapa yang Dia kehendaki.. Entah dengan alasan apa atau dengan pertimbangan apa Allah memberi azab dan memberi rahmat, yang jelas, aku yakin bahwa yang Dia tetapkan adalah benar..

Rasa iri yang kurasakan pada Inneke Koesherawati, Gito Rollies, Ustad Jefri, dan lainnya.. mendapat jawaban..
Mengapa seorang yang telah berbuat dosa begitu rupa, bukannya Allah azab, malah Allah beri Rahmat dan Hidayah, hingga mereka kembali ke jalan-Nya.. Dan aku, ber-istighfar begitu rupa "Astaghfirullaah al 'adziim..".. Semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan memberiku hidayah menuju jalan yang Ia ridhoi..

Mungkin banyak hal yang seharusnya menyebabkan Allah mengazab aku (Naudzubillaahi min dzaliik), tapi nyatanya sampai hari ini Allah masih merahmatiku, masih memberiku kebahagiaan.. dosa-dosa yang telah kulakukan, Allah masih memberi kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri.. Justru banyak rahmat Allah yang belum ku-hamdalahi.. Suami yang begitu baik dan penuh pengertian.. Rumah tangga kami bahagia.. Sebuah rumah, istana kami sendiri.. Pekerjaan yang tetap dan masih banyak lagi... Jadi, sampai saat ini aku belum hamil bukan karena Allah sedang mengazabku atau tidak merahmatiku.. Justru Allah punya rencana terbaik dibalik semua ini.. Atau mungkin belum adanya "dia" juga sebagai bentuk rahmat Allah padaku.. masih banyak kebahagiaan yang lain yang harus kusyukuri selain itu. Semua yang terjadi dalam hidup ini, adalah yang terbaik dari-Nya.. atas kehendak-Nya.. dan Dia-lah tempat aku kembali..

Berita sahabatku yang mendapat kebahagiaan yang paling besar yang dapat dirasakan seorang wanita.. membuat aku mengerti, "Dan hanya kepada Allah-lah kamu akan dikembalikan.." Allah-lah tempatku kembali, tempatku meminta yang terbaik.. tempatku meminta kebahagiaan terindah.. Mungkin sekarang belum saatnya "dia" hadir di rahimku.. Tapi jika Allah berkehendak, maka aku akan mendapatkan Rahmat itu.. dan kukembalikan pada Allah.. Allah, tempat aku kembali.. Kembali mengharap, kembali meminta.. I K H L A S H . . . ! P A S R A H . . . !
Insya Allah..

Kamis, 19 Februari 2009

Cinta Bermetamorfosa Menjadi Persahabatan

Apakah benar, cinta bisa bermetamorfosa menjadi sebuah persahabatan?

Banyak hubungan percintaan yang diawali dengan persahabatan.. Di dalam persahabatan itu, saling memperkenalkan diri, mengerti dan memahami.. Hingga cinta itu akhirnya hadir karena kebersamaan dan komunikasi yang intensif.. Dari komunikasi itu muncullah kesamaan prinsip hidup, kesamaan tujuan hidup, kecocokan jiwa dan keinginan untuk terus bersama, menjadi rekan dalam suka dan duka.. Dan ada yang ikut tertawa saat kita bahagia..

Kemudian, mungkinkah berlaku sebaliknya..? Ketika cinta itu telah hadir.. lalu bermetamorfosa menjadi sebuah persahabatan..? Mungkinkah cinta yang ada menjadi hilang karena menilai pasangan hidup itu sebagai seorang sahabat?

Rasanya tidak mungkin ada cinta yang seperti itu..? Kalaupun cinta itu hilang, mungkin karena hati kita dipenuhi rasa benci, bukan rasa sayang layaknya seorang sahabat.. Bukankah rasa yang telah bermetamorfosa itu dapat kembali menghadirkan cinta?

Janganlah menilai cinta yang 4WI Hadirkan dalam pernikahan serendah itu.. Hingga bisa berlalu begitu saja.. Mungkin bukan cinta itu yang pergi.. Mungkin justru kita yang membuatnya hilang berganti..

Tapi, andaikan benar cinta itu telah bermetamorfosa menjadi persahabatan, bukankah akan lebih mudah untuk kita mengarungi bahtera rumah tangga itu? Bukan malah membuatnya tenggelam dan karam?

Rabu, 04 Februari 2009

BULAN YANG MESRA

Ada bulan dimatamu..
Sinarnya pancaran cahaya
Memanah cinta ke jiwa
Berma'rifat yang menyala

Ada mesra diwajahmu
Senyum malaikat sang kekasih
Mengusap syahdu wajahku
Wajah seorang musafir

Bulan yang mesra
Mengintai dari jendela
Aku terpaku melangkah
Siapa sebenar di dalam rumah

Bulan yang mesra
Menyapa aku dengan indah
Terbisu aku dari kalimah
Membuat hatiku resah
Sirna dalam cerah..

Siti Nurhaliza